Jumat, 26 Juni 2009

Appresiasi buat mereka

Aku dilahirkan dari keluarga yang keadaan ekonominya menengah kebawah dan berasal dari suatu daerah yang bisa dikatakan tidak berkembang pada saat itu-thn 1973 (sekarang alhamdulillah kemajuannya pesat). Dalam kondisi yang demikian, orangtuaku yang mempunyai 4 orang anak (aku anak ke-2) hanya mampu menyekolahkan keempat anaknya sampai jenjang menengah atas.

Bila dibandingkan dengan keluarga yang lain didaerahku, orangtuaku termasuk sukses dapat menyekolahkan keempat anaknya walaupun sampai jenjang pendidikan menengah. Dan pada kenyataanya, seiring dengan berjalannya waktu ternyata aku dan adikku dapat menyelesaikan pendidikan yang lebih tinggi lagi. Hal ini dikarenakan orangtua kami (khususnya keluarga besar dari pihak ayah), selalu menanamkan rasa tanggungjawab antara anak-anaknya.

Aku sendiri adalah orang sangat beruntung dapat menyelesaikan pendidikanku sebelum waktunya. Bukannya narsis ya tapi begitulah keadaannya. Pemikiranku pada saat itu adalah bagaimana dapat cepat menyelesaikan pendidikanku sehingga mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Oya..aku sendiri sudah bekerja sebelum kuliah berlangsung. Itu sekitar bulan Desember 1992 (sampai saat ini sudah 17 tahun aku mengabdikan diri dengan bekerja).

Singkat cerita, menurutku apa yang aku dapatkan sekarang lebih dari yang aku harapkan. Ini tentunya tidak lepas dari orang-orang yang sangat berpengaruh bagi kehidupanku selain pertolongan dari Allah yang selalu menuntun dan menjagaku.

Apresiasi yang setinggi-tingginya aku haturkan bagi mereka, yaitu:

Kedua orangtuaku
Tampa doa, usaha dan kerja keras mereka aku tidak akan seperti sekarang ini. Mereka selalu memberikan kebebasan bagiku untuk mengekpresikan diri dan tidak pernah mengintimidasi keputusan-keputusan yang aku buat. Tidak selalu ikut campur terhadap semua yang aku lakukan termasuk dengan siapa aku berteman. Tidak selalu berkata "kamu harus begini, kamu harus begitu" "pokoknya apa kata ibu/ayah"......tidak sama sekali. Orangtuaku bukan seperti orangtua orang lain yang aku kenal. Yang selalu mengatur apa yang harus dilakukan oleh anaknya. Yang terpenting bagi mereka adalah tetap berjalan dikoridornya.

Mbak Lisa - kakakku
Kalau bukan karena beliau, aku tidak akan berada dikota ini. Aku tidak akan bisa menggapai cita-citaku seperti sekarang ini. Beliau selalu mensupport aku baik secara materi maupun non materi.

Suamiku
Aku kenal dengan suamiku dan pacaran dengannya sejak tahun 1992. Kemudian menikah setelah 8 tahun kemudian. Bagiku, suamiku adalah laki-laki yang terbaik, sabar dan pengertian selain almarhum ayahku. Walaupun saat ini suamiku masih dalam keadaan sakit beliau tetap memperhatikan aku sampai hal yang paling sepele sekalipun. Cepat sembuh ya yah...hanya Allah yang tahu perasaan kita berdua saat ini. Honey...I always love you

Mr. Ian James Clark
Sosok ini adalah bosku yang kedua. Yang membentuk aku untuk selalu bersikap perfect. Maklumlah beliau bukan berasal dari kultur yang sama dengan kita. Beliau selalu mengajari aku dengan hal-hal modern yang aku sebelumnya tidak tahu. Baik itu tentang iptek, sosial budaya dan selalu memberikan peluang-peluang yang terbaik bagiku. Mengayomi dan mendidik aku tentang bagaimana seharusnya orang bekerja, disiplin waktu, dan bersikap layaknya eksekutif suatu perusahaan. Sejak tahun 1998 akhir sampai dengan pertengahan tahun 2001 aku dipercaya untuk memegang keuangan perusahaannya, termasuk mengurus seluruh kebutuhan kantor dan karyawannya. Walaupun pada akhirnya perusahaannya terpaksa ditutup dan dia kembali ke negaranya karena keadaaan yang tidak menentu pada masa itu.

Selasa, 05 Mei 2009

My Fav Song...

Careless Whisper
Song by: George Michael

I feel so unsure.
As I take your hand and lead you to the dance floor.
As the music dies...Something in your eyes.
Calls to mind a silver screen and all those sad goodbyes.

Chorus:
I’m never gonna dance again
Guilty feet have got no rhythm.
Though it’s easy to pretend, I know you’re not a fool.
I should have no better than to cheat a friend
And waste the chance that I’d been given.
So I’m never gonna dance again, the way I danced with you.

Time can never mend, the careless whispers of a good friend.
To the heart and mind, If your answer’s kind.
There’s no comfort in the truth, pain is all you’ll find.

Repeat chorus
What am I without your love?
Tonite the music seems so loud, i wish that we could lose the crowd.
Maybe it’s better this way, we’d hurt each other with the things we want to say.
We could have been so good together, we could have made this last forever...
But now, who’s gonna dance with me?.... Please stay.

Repeat chorus
Now that you’re gone...
Now that you’re gone...
Now that you’re gone...Was what I did so wrong? So wrong...that you had to leave me alone?

Rabu, 25 Maret 2009

Hidayah untukku...


Seperti yang kita ketahui, dalam alquran disebutkan bahwa muslimah wajib hukumnya menutup aurat. Sebenarnya kalimat-kalimat seperti ini seringkali kita dengar. Bagi kita umat muslim pasti sudah mengetahui mengapa sebenarnya hal ini diwajibkan. Jadi aku enggak perlu menjelaskannya karena aku sendiri masih tahap belajar untuk menjadi seseorang yang diisyaratkan seperti yang ada di dalam alquran tersebut.

Nah....berkenaan dengan ini, entah kenapa dua bulan belakangan ini keinginanku untuk mulai mengenakan jilbab serasa menggebu-gebu. Aku sendiri merasa heran. Apa ini yang disebut hidayah ? padahal kelas III SMEA dulu aku pernah menggunakannya selama setahun. Tapi itu juga karena unsur keterpaksaan dari seseorang. Walaupun pada saat itu aku tahu betapa besar manfaatnya, berhubung bukan 100% dari hati nuraniku maka aku lepas alias enggak mau pakai lagi.

Mungkin karena umurku juga sudah kepala tiga dan juga adanya kesadaran dalam diri sendiri untuk menjadi manusia yang lebih baik. Lebih baik di mata keluarga, sahabat dan yang lebih utama di mata Allah Subhanahuata'ala, keinginan itu timbul. Malah asli dari lubuk hatiku yang terdalam. Masya Allah...subhanallah....Alhamdulillah.

Keluargaku sangat mendukung apalagi suamiku. Beliau senang sekali. Malah dengan isyarat dia bilang aku kelihatan tambah cantik...(siapalagi yang muji kalau bukan suami sendiri.....ckkk.ckk.ckkk, masak suamiku muji istrinya tetangga...gawat rek !).

Meskipun aku mengenakan jilbab belum sepanjang hari, tapi aku sudah mulai mengenakannya pas keluar rumah. Misalnya ke rumah kakakku, ke mertua, atau ketempat lain yang agak jauh dari rumah. Kalau disekitar rumah sich masih belom. Step by steplah.....aku juga kan masih menyesuaikan diri.

Minggu kemarin aku udah mulai nyicil beli pernak-perniknya jilbab untuk nambah koleksi jilbabku. Deker tangan, deker baju, jepit, jilbab dll. Ya...beli dikit-dikit dulu secukupnya anggaran.

Ditanya tentang perasaanku waktu memakainya, tentu sangat berbeda dengan belasan tahun silam. Kalo dulu kayaknya ada beban. Nah sekarang rasanya tenang...damai...ikhlas. Perasaan-perasaan itu membuat aku kian dekat dengan-Nya. Insya Allah kedepannya aku jadi lebih baik dalam bersikap dan berlaku seiring dengan busana yang aku kenakan.

Kepada para sahabat mohon doanya ya. Semoga cita-citaku menjadi manusia yang lebih baik ini terwujud dan dilancarkan jalannya oleh Allah Subhanahuata'alah. Amin....

Jumat, 20 Maret 2009

Jagoanku....


Enggak terasa anakku sdh berusia 2 thn 07 bulan. Bahagia rasanya apabila pulang kantor langsung disambut dgn senyumannya, kemudian minta digendong. Wah...kangen ya nak, mama juga kangen. Hm..m...harum rambutnya, kecut keleknya....pokoknya ngangenin banget. Ya namanya juga anak laki, chaka enggak bisa diam jadi keringetan terus.

Sekarang Chaka lagi senang2nya meniru. Soundtracknya beberapa sinetron chaka bisa ngikutin walaupun sepotong-sepotong. Trus suka ngomong2 sendiri pas lagi maen. Pernah suatu kali ibuku kepergok chaka sedang pegang telpon sambil ngomong dan ketawa. Dipikir ibuku dia ngomong ama kakakku. E..ternyata dia enggak ngomong ama siapa2 tapi pura2 nyebutin nama temennya. Trus ibuku tanya "tadi dedek telpon sama siapa" ? dengan cueknya chaka menjawab "mas aan". Sontak ibuku ketawa. Lha wong enggak ada telepon masuk koq.

Ketika perjalanan ke kantor aku telepon ke rumah buat ngomong2 ama chaka. Biasanya aku kasih wejangan.
Aku..."dek makan dan minum susu yang banyak ya..."
Chaka...."ya bos"!
Aku...."dek enggak boleh nakal, jadi anak pintar ya.."
Chaka..."ya bos"!
Aku..."Adek enggak boleh cengeng, jadi anak baik ya..."
Chaka..."ya bos"!
Nah...mungkin dalam hati chaka kesel kali ya koq mamanya nyinyir gini. Langsung dech chaka bilang.."capek dee....."

Nah lho....ya apa ini ? antara bingung dijawab gitu + lucu aku sebentar begong aja. Ya udah chaka ketawa-ketawa aku juga langsung ketawa dech. Ada-ada saja tingkahnya chaka yang membuat aku spontan ngakak. Abis..lucu sich, secara chaka kan masih cadel ngomongnya.


Senin, 16 Maret 2009

Amazing World

Berdecak kagum aku sama seseorang. Bagaimana tidak, di usianya yang terbilang masih sangat muda telah berhasil membuat berjuta-juta orang di dunia menikmati kejeniusan-nya. Enggak bisa aku bayangkan pada saat dia membuat program network :) facebook, apa yang ada di dalam imajinasinya...? Kira-kira berapa ya IQ orang itu ??? betul-betul hebat...

Aku pribadi satu dari sekian juta orang usernya berterima kasih sekali. Karena berkat jasanya aku dipertemukan kembali dgn beberapa orang temanku yang telah sekian lama enggak pernah ketemu. Menakjubkan....

Mungkin aku bukanlah satu-satunya orang yg berkomentar seperti ini. Tulisanku ini adalah suatu bentuk perhargaanku kepadanya. Walaupun enggak kenal sama orangnya tapi decak kagumku seolah aku mengenal dirinya.

Jumat, 06 Maret 2009

Beautiful friday

Wiken lagi..wiken lagi...hm...m......I love it.....

Bangun pagi rasanya seger banget. Biasalah..jam 04 pagi mata harus melek..(walau serasa pengen merem terus). Aktifitas pagi sebelum ngantor:

1. Masak buat suami, secara menu & rasa kan harus beda dengan yg lain. Enggak terlalu pedes, enggak boleh terlalu sering goreng - gorengan (kalo bisa di-steam terus...tapi suamiku uenneekkk apalagi klo yg di steam ikan laut seger...katanya ammiiss. Aku sendiri seneng menu ikan-ikan gitu, dari pada daging sapi ato ayam.

2. Bersih2 kamar. Apalagi tempat tidur. Karena anakku masih tidur bareng ama mamanya, yg namanya tempat tidur enggak karuan. Chaka klo mau tidur biasanya gulung kuming dulu, loncat-loncat, bawa mainan ke tempat tidur dll yg kadang2 buat aku hanya bisa geleng2 aja.

3. Mandiin Chaka. Biasanya sekalian mandi ama aku ato ayahnya. Kamar mandi jadi rame. Chaka didalam biasanya treak-treak, nyanyilah, maen air......adoh......

4. Pakein chaka baju, prepare buat aku sendiri, memanaskan kenderaan.....

5. Akhirnya berangkat dech...lebih sering buru2 karena takut telat.

Aku heran ya...sebenarnya aku udah prepare bahwa besok pagi berangkatnya harus lebih pagi. Padahal bangunnya udah dicepetin dari yg biasanya. Tapi koq teuteuuupp aja... buru2 lagi. Akh....capek..dech.....

Secara aku enggak punya pembantu jadi semuanya dikerjakan sendiri. Makanya setiap hari jumat aku happy, bahagia, senang, sukacita..pokoknya apalah namanya......

Hari ini yang lebih buat aku bahagia adalah kemajuan yg dicapai oleh suamiku. Disamping terapi akupuntur msh tetap dilakukan, mulai selasa kemarin ada orang yg datang ke rumah buat pijit syaraf. Dan alhamdulillah...ada kemajuan. Kakinya udh bisa dianggat lebih tinggi sampai lutut menyentuh dada. Udah nyanyi lagu2 nidji. Meskipun enggak jelas ngomong apa tapi dari nada suara sdh lebih terarah.

O ya mulai minggu ini suamiku akan tinggal di rumah mertua dulu sampai batas yg enggak ditentukan. Karena klo terapi pijitnya dirumahku terlalu jauh kasihan terapisnya. Jd aku sendiri skrg harus bolak-balik antara pulang ke rumahku untuk nemenin chaka dan pulang ke mertua untuk nemenin suami. Biasanya sich sehari-sehari. Tapi enggak apa2lah aku berusaha ikhlas menerima yang penting suamiku dapat pulih.

Sabtu besok, udh aku schedule utk ambil brosur buat playgoup chaka. Prioritasku adalah enggak terlalu jauh dari rumah, programnya sesuai dgn usia Chaka, murah dan yg terpenting harus bernafaskan islami. Bukan apa2 sich, namanya orangtua kan pengen sesuatu yg terbaik buat anaknya dibandingkan dgn apa yg telah aku dapatkan dulu dari orangtuaku. Apalagi jaman udh semakin kisruh kayak gini klo pendidikan agama anak enggak mengikuti..wah...enggak tau dech...ngeri membayangkannya.

Acara sabtu sore dilanjutkan dengan nginep di rumah utinya Chaka nemenin ayahnya, mungkin sampai hari senin pagi. Secara senin kan tanggal merah. Aku jg ada rencana bawa Chaka ke arena bermain sepulang dari rumah untinya.

Insyah Allah enggak ada halangan. Jadi semua schedule terlaksana dgn baik. Chaka senang, ayah senang & aku bahagia (menjet komputer sambil senyam-senyum)

Selasa, 24 Februari 2009

Gemezzz...

Hari ini aku gemes banget ama seseorang. Gemes bukan karena lucu, tapi orang jawa bilang "nggilani". Gimana enggak, dari kemaren aku udah ngatur schedule buat hari ini ..e seenaknya dia ganti dengan schedulenya yang mendadak itu. Muntaplah aku...jelas aku marah2 ama orangnya....dasar gundul...

Senin, 23 Februari 2009

Tragedi sebuah sepeda

Sejak minggu lalu aku udah planning pas hari minggu kemarin mo ngajak Chaka berenang (lagi). Eh...ndilalah....pas mo berangkat hujan deres banget. Ya udah buyar acaranya. Enggak jadi berenang sebagai gantinya chaka aku ajakin naik sepeda2 an-nya dia yang roda 4 di car pot sambil nyuapin makan.

Karena chaka sukanya nabrakin sepeda ke pagar, aku wanti-wanti ke chaka "dek...enggak boleh nabrak pagar ya...". Chakanya sich jawab "iya mama" (tapi ngomong thok...nyatanya ditabrak juga).

Nah pas mau nabrak lagi aku teriak manggil. Mungkin chaka kaget atau gimana gitu, setirnya secara tiba2 dibelokin ke kiri. Saking reflek-nya belok jatuh pas dibawah pagar. Ya..Allah aku lihat kejadiannya kaget setengah mati. Anak e nangis menjerit-jerit kesakitan. Biasanya tuh..kalo jatuh chaka enggak pernah nangis malah bilang "gak acit...". Mungkin ini udah enggak ketahan kali ya sakitnya maka chaka nangis ampe kayak gitu.

Pas aku angkat....ya Allah... paha chaka yang montok luka kegores kira2 6cm kena roda kecilnya. Secara chaka yang nindih sepeda (lucu..ya..bukan sepeda yang nindih chaka). Mana agak dalam lagi lukanya. Aduh...kasihan kamu sayang.....Udah gitu chaka enggak mau lagi dikasih obat. Ya..udah harus dipaksa. Akhirnya luka aku cuci bersih trus aku kasih obat luka yang khusus buat anak (enggak perih sich). Nah.. tentang luka sampe hari ini dia kadang masih meringis apabila kena sentuh celananya sendiri.

Itu cerita pas hari sabtu. Nah..pas hari minggunya mertua serta ipar2ku dan anaknya datang ke rumah. Ponakanku itu kelas 2 SD. Tapi beratnya hampir 40 kg....bayangkan.....
Namanya Ryan. Anaknya suka main layangan. Namanya anak laki ya. Chaka aku biarin aja. Soalnya nangis minta main layangan ama mas-nya. Secara mendung banget dan kayak ada embun2 gitu, anak2 tetap main. Enggak mau tidur siang, jam 03.00 sore minta susu dan....langsung amblass....sak...mas e...

Para tamuku pulang jam 05 an chaka belum juga bangun. Sebentar kemudian melek...minta susu lagi...tapi langsung batuk dan agak sumer...adooohhh...akhirnya kena juga. Chaka sakit...aku jadi sedih banget....

Jumat, 20 Februari 2009

Blank.....

Tadi udah minat m0 ngeblog. Gara-gara aku dipanggil terus ama si bapak, aku jadi blank...blank...blank....maleezzzzz nerusin.....

Selasa, 10 Februari 2009

Potong Rambut....

Chaka, anak yang semata wayangku akhir bulan ini usianya 2,5 thn. Aku akui chaka ngomongnya mungkin telat kali ya. Tapi dibandingkan ama beberapa anak tetanggaku yang usianya cuma terpaut 2-3 bulanan. Chaka better lah...

Eniwe, meskipun chaka ngomongnya belum terlalu jelas banget. Posturnya gede, badannya atos. orang-orang mah gak percaya klo chaka usianya 2,5 thn. Malah banyak anak tetanggaku yang panggil chaka dengan sebutan "mas gendut".

Hari minggu kemarin ayahnya minta potong rambut. Kan kurun waktu 6 bulan ini aku yang jadi tukang potong rambut, cukur kumis & jambangnya suamiku. Aku sich senang2 aja. Tiap hari sabtu pagi itu udah jadi jadwal rutin buat cukur-mencukur. Brubung rambut suamiku rontok, maka dia minta rambutnya dipotong hingga bersisa 1 cm aja. Ya udah mulainya aku mengeluarkan semua jurus2 potong rambutku.

Jangan dikira ya, jelek2 begini hasil potonganku bagus lho nggak kalah ama salon beneran. Aku banyak berlajar dari salon tempat suamiku biasanya potong rambut. Aku kan selalu ikut kalo suamiku potong rambut. Sedikit banyaknya aku belajarlah...

Oh..ya..ngomong2 potong rambut tadi, pas aku lagi potongin rambut ayahnya, chaka merengek-rengek agar rambutnya dipotong juga. Aku lihat sich rambutnya chaka udah mulai panjang. Aku pikir dari pada buang2 duit 7 ribu buat salonnya chaka mending sekalian aku potong juga.

Begitu chaka aku dudukin di bangku dan mulai motong rambutnya, chaka diem aja malah senyum2. Tapi pas bagian atas telinga sebelah kiri chaka umek2 dan....hasilnya petal kabeh......
Masalahnya chaka ribut minta guntingnya dia yang pegang. Ya...mana bisa sayang......
Aku bilang...."Dek...diem toh...rambutnya jadi jelek nich....."Trus chakanya jawab..."Jelek ya ma......mama sich...."
Lho.....kok jadi aku yang disalahkan ama chaka. Denger celetukannya chaka, aku dan ayahnya langsung ngakakkkkk.....

Akhirnya setelah aku, ayahnya & chaka mandi (secara udah sore-jam 4.30 sore) aku bawa chaka ke salon betulan. Chaka anteng banget malah senyum2 terus ama mbak yang nyalon. Rambutnya dipotong persis kayak ayahnya. Chaka kelihatan lebih besar....dan lebih cute.....he..he...heeee....

Aku lagi sensi...

Udah beberapa hari ini perasaanku sensi. Ada sodaraku yang buat aku sedih banget. Puncaknya kemarin malam. Pas ambil kenderaan yang aku titipkan di rumah kakakku, aku dilapori bahwa knalpotku rada goyang. Aku yang dilapori cuma diem aja dan langsung pulang. Dasar emang lagi sensi ya, diperjalanan tumpahlah air mataku. Sambil nyetir ya nangis2. Untung aku pake helm standar dan kacamata. Bolak-balik ngusep pipi yang basah ketumpahan airmata.

Nyampe rumah aku langsung masuk kamar agar gak ketahuan ama ibuku. Suamiku aku salim (seperti biasaya). Tapi dia memperhatikan aku. Namanya orang baru nangis, mata & hidungku kan merah. Suamiku tanya koq nangis kenapa (dengan bahasa isyarat...sejak terserang stroke suamiku kan belum bisa jelas ngomongnya).

Secara aku ditanyain kayak gitu...eh...bendungan airmataku tumpahlah lagi. Aku langsung dipeluk ama suamiku. Ya..jadinya peluk-pelukanlah........(sorry ya agak vulgar dikit).
Akhirnya aku crita kalo aku kesel gara-gara knalpot. Suamiku yang denger critaku langsung senyum-senyum aja. (Mungkin dalam hati dia mikir.......kirain ada apa......)

Dasar.....klo orang lagi sensi ya gitu. Aneh-aneh bawaannya....

Selasa, 13 Januari 2009

Asa.......

Beberapa bulan ini adalah masa-masa yang paling berat dalam sejarah hidupku. Bagaimana tidak, suamiku tercinta terserang stroke. Suamiku yg tadinya gagah (menurutku) sekarang seperti seorang yang tidak berdaya. Dia yang tadinya orang yang sangat sibuk dgn pekerjaannya sekarang hanya beraktifitas di seputar rumah, paling jauh hanya di halaman.

Ya Allah, aku sungguh tidak tega, miris aku melihatnya. Perasaanku sungguh tidak dapat aku unggapkan. Ingin rasanya aku berteriak pada yang punya kehidupan. Kenapa koq ini tidak adil buatku. Diusia aku dan suamiku yang masih sangat muda (untuk ukuran penyakit ini) dan anakku yang masih kecil, aku diuji dengan cara seperti ini.....

Astaghfirullah......ya Allah.......
Berdosa aku karena telah marah padaMu. Ampuni aku ya Allah atas segala dosa baik yang aku sengaja maupun yang tidak aku sengaja. Aku yakin Engkau lakukan ini karena Engkau sayang padaku. Karena Engkau tidak membiarkan aku larut dalam kehidupan yang semakin menjauh dariMu. Tahun-tahun kemarin Engkau berikan aku kebahagiaan, kemudahan dan kesenangan. Ternyata hanya dalam sekejap engkau ambil semuanya dariku.

Semakin hari, sejak suamiku sakit aku selalu berusaha untuk kuat, tegar & tabah. Seperti doa-doa yang kupanjatkan padaMu setiap habis sholatku. Ya Allah...aku tahu Engkau tidak akan membiarkan aku hidup seperti ini, aku tahu Engkau tidak tidur, aku tahu Engkau tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan ummatMu. Karena Engkau tahu bahwa aku akan kuat menjalaninya.

Dan Alhamdulillah...
Sampai saat ini aku tegar. Bahkan aku sendiri tidak menyangka aku dapat setegar ini. Semua keluarga & teman mendukungku. Aku jalani semuanya dengan ikhlas. Aku biarkan semuanya mengalir seperti air. Apapun yang terjadi aku harus menghadapinya. Demi suami dan anakku tercinta, juga untuk keluarga besarku.

Saat ini hanya satu pintaku yang Allah. Aku memohon mukjijat kesembuhan bagi suamiku, kembalikan dia padaku seperti sediakala ya Allah. Agar kami dapat mengulang kembali hari-hari bahagia kami yang telah terlewatkan bersama buah hati kami, seluruh keluarga besar kami, teman-teman kami dan yang paling utama adalah kami kembali PADAMU ya Allah....Amin ya robbal alamin....